Suluk Jiwa Jhaka Samudra 2

Patihku adalah akal, dia kepercayaan raja jiwa yang cerdas. Bersama pasukan indera dia bekerja tetapi menjaga singgasanaku. Segala urusan kerajaan SODHR menjadi terarah, tak terlepas hubungan diantara kesemuanya. Maka, aku-lah yang mengetahui semua rangkaian af'al dalam singgasanaku.

Singgasanaku nan sempurna, aku tak pernah berhenti menyanjungnya. Kerajaan SODHR-ku patuh pada kerajaan pusat, pada sang pemilik Singgasana abadi, Allahul Malikal Mulki. Dialah yang merajai semua kerajaan langit dan bumi. Maka aku tunduk patuh padaNya, serta memuja dan memujiNya.

Detik-detik ternyata kian menggerogoti usia. Detik-detik ternyata membawa ujian dan cobaan. Apakah kamu tidak menyadarinya? Setiap nafasmu itu menjadi tinta bagi amalmu dan setiap gerakanmu menjadi pena bagi kitabmu, tapi kebanyakan manusia tidak menyadarinya. Bila telah terputus nafas dan gerakanmu, maka terputus pula catatannya.

Bahwasanya setiap orang-orang yang beriman memiliki suluk (pencapaian) untuk mendekatkan jiwa pada Tuhannya. Sedang suluk itu berbeda-beda dalam perwujudannya, ada yang melalui dzikir dan ada juga yang disertai bait-bait indah. Sehingga menjadi mantaplah mereka dalam pendekatan dirinya kepada Allah Robb semesta alam.

Artikel yang berhubungan :
Suluk Jiwa Jhaka Samudra
Suluk Jiwa Jhaka Samudra 1